Sekalipun isu pertemuan BG-Lucas belum tentu menyepakati rencana pemenangan PDIP dalam Pemilu 2019, Tetapi, publik telah mempercayai jika ada sesuatu yang kotor pada pertemuan BG-Lucas yang juga dihadiri oleh Kapori Tito Karnavian dan Kapolda Sumut yang juga mantan Kapolda Papua Paulus Waterpouw.
Kepercayaan publik jika ada "sesuatu" pada pertemuan BG-Lucas itulah yang akan dimainkan oleh SBY dan Demokrat. Dan, tentang "sesuatu" tersebut, Demokrat tidak perlu memberikan buktinya. Toh, hanya dengan satu buah foto, masyarakat sudah dibuat percaya jika ada "sesuatu" dalam pertemuan BG-Lucas.
Jika Jokowi kemudian merevisi UU Ormas, maka isu adanya "sesuatu" yang kotor dalam pertemuan BG-Lucas akan mendapatkan pembenarannya. Jokowi akan dianggap takut pada isu ini. Dan, karena ketakutan itulah Jokowi merevisi UU Ormas.
Sebaliknya, kalau pun Jokowi tidak merevisi UU Ormas, isu pertemuan BG-Lucas sudah naik level, sebab sudah tidak hanya dihibohkan oleh masyarakat kebanyakan tetapi sudah dibahas Presiden RI dan mantan Presiden RI. Dalam pertemuan empat mata pula. Artinya, isu ini sudah tidak lagi ecek-ecek. Dan tingkat kebenarannya menjadi lebih tinggi.