Unjuk rasa dilakukan guna menuntut pengembalian hak warga Palestina atas tanah mereka yang saat ini diduduki Israel.
Dilansir Reuters, protes tersebut rencananya berakhir pada 15 Mei mendatang, bertepatan dengan Hari Nakba atau Hari Bencana, tanda dimulainya penjajahan Israel di wilayah Palestina.
Penyelenggara demo mengaku unjuk rasa nanti didukung sejumlah faksi besar Palestina, termasuk Hamas yang selama ini dianggap Israel sebagai teroris.
Militer Israel pun memberlakukan "zona terlarang" bagi warga Palestina di Gaza yang berbatasan dengan wilayahnya.
Eizenkot mengatakan bahwa militer Israel tidak akan mengizinkan "infiltrasi massal" dan kerusakaan dalam bentuk apa pun terhadap pagar pembatas selama protes berlangsung.