Koalisi tersebut mengkonfirmasikan bahwa Kota Tua masih harus dibersihkan dari alat-alat peledak dan kemungkinan pejuang Negara Islam bersembunyi namun pasukan keamanan Irak memiliki Mosul "berada di bawah kendali mereka".
Pertarungan untuk Mosul, kota terbesar kedua di Irak, telah memakan waktu hampir sembilan bulan karena ribuan warga sipil meninggal dan lebih dari 920.000 lainnya mengungsi.
Serangan udara yang dipimpin A.S. membantu koalisi mengambil alih Mosul.
Namun para pejabat memperingatkan adanya tantangan lain di Irak.
"Jangan salah, kemenangan ini sendiri tidak menghilangkan [Negara Islam] dan masih ada perlawanan keras di depan," kata Letnan Jenderal Stephen Townsend, komandan senior Amerika di Irak. "Tapi hilangnya salah satu ibu kota kembarnya dan sebuah permata dari apa yang disebut kekhalifahan mereka adalah pukulan yang menentukan."
Kota Tua Mosul yang bersejarah hampir dirusak menjadi puing-puing, termasuk reruntuhan Masjid Al-Nuri yang diledakkan oleh negara Islam bulan lalu. Perserikatan Bangsa-Bangsa memperkirakan bahwa lebih dari 5.000 bangunan telah rusak dan 490 hancur di Kota Tua saja.