Indonesia memiliki cadangan nikel terbesar di dunia, yang merupakan bahan baku utama dalam pembuatan baterai kendaraan listrik. Oleh karena itu, pengolahan nikel untuk kebutuhan kendaraan listrik menjadi salah satu prioritas utama pemerintah Indonesia dalam strategi hilirisasi. Bahlil menekankan bahwa dengan mengolah nikel menjadi produk bernilai tambah, Indonesia dapat berperan lebih besar dalam industri kendaraan listrik global yang sedang berkembang pesat.
India, yang saat ini merupakan salah satu negara dengan pasar kendaraan listrik yang berkembang cepat, juga sangat tertarik dengan potensi kerja sama ini. Negara ini tengah berusaha mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dengan memperkenalkan lebih banyak kendaraan listrik ke pasar domestik. Dengan cadangan nikel Indonesia yang melimpah, India melihat peluang besar untuk bekerja sama dalam menyediakan bahan baku untuk industri kendaraan listrik mereka.
Kerja sama ini tidak hanya menguntungkan bagi Indonesia dalam hal peningkatan ekspor produk bernilai tambah, tetapi juga mendukung pengembangan industri hijau di Asia. Selain nikel, Indonesia dan India juga menjajaki potensi kerjasama dalam sektor batu bara yang lebih ramah lingkungan, serta pengembangan teknologi baru yang dapat mendukung hilirisasi mineral dan transisi energi.