"Ini disediakan untuk masyarakat yang haus mengenai ilmu korupsi, lalu bergerak mencegah dan memerangi korupsi," lanjut Adnan.
Dalam tahun pertama ini, Akademi Antikorupsi menawarkan enam mata kuliah, yakni Pengantar Korupsi untuk Remaja, Pengantar Korupsi untuk Mahasiswa/Dewasa, Pedadogi Kritis dan Pendidikan Antikorupsi, Sosiologi Korupsi, Pengantar Hukum Korupsi, serta Korupsi dan Kemiskinan.
Materi-materi tersebut nantinya disajikan oleh para aktivis antikorupsi serta dosen tamu dari kalangan akademisi maupun praktisi dalam pemberantasan korupsi.
Acara peluncuran Akademi Antikorupsi ini turut dihadiri Ketua KPK Agus Rahardjo, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, serta Staf Ahli Menteri Pendidikan dan Kebudayan Chatarina Muliana Girsang.
Ketua KPK Agus Rahardjo menyambut baik kehadiran Akademi Antikorupsi yang diluncurkan ICW. Menurut Agus, pendidikan antikorupsi harus ditanamkan sejak dini, mulai di lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Akademi Antikorupsi, kata Agus merupakan salah satu upaya untuk menanamkan pendidikan antikorupsi di luar pendidikan formal.
"Etika dan kejujuran yang harus ditanamkan sejak dini, ini memerlukan perbaikan di lingkungan keluarga, sekolah, maupun di masyarakat," kata dia.