Adnan mengatakan, kehadiran Akademi Antikorupsi didasari oleh keprihatinan terhadap praktik korupsi yang masih merajalela dan menjadi masalah utama Indonesia. selain itu, program Akademi Antikorupsi ini juga sekaligus sebagai bentuk mengikuti kemajuan teknologi.
"Teknologi tidak bisa dihindari dalam pendekatan suatu pembelajaran. Termasuk pembejalaran korupsi," jelasnya.
Adna menambahkan bahwa program ini dapat menambah wawasan masyarakat mengenai ilmu pencegahan korupsi.
"Ini disediakan untuk masyarakat yang haus mengenai ilmu korupsi, lalu bergerak mencegah dan memerangi korupsi," lanjut Adnan.
Dalam tahun pertama ini, Akademi Antikorupsi menawarkan enam mata kuliah, yakni Pengantar Korupsi untuk Remaja, Pengantar Korupsi untuk Mahasiswa/Dewasa, Pedadogi Kritis dan Pendidikan Antikorupsi, Sosiologi Korupsi, Pengantar Hukum Korupsi, serta Korupsi dan Kemiskinan.