"Kantor pemerintahan birokrasi dan rumah ibadat tak boleh kampanye politik, politik kekuasaan," katanya Azyumardi
"Itu harus dilakukan di tempat yang sudah ditentukan KPU," Ungkap Azyumardi.
Labih lanjut Azyumard mengatakan: "Dalam pembicaraan politik kekuasaan ini memakai ayat-ayat kitab suci yang ditafsirkan seenaknya sendiri. Misalkan ada partai Allah, partai setan, kan nggak jelas partai Allah yang mana partai setan yang mana. Yang seperti ini menimbulkan perpecahan di masyarakat. Janganlah digunakan forum pengajian forum pertemuan publik yang tujuannya baik kemudian memecah belah umat dan bangsa.” katanya.
Azyumardi menilai bahwa Mantan Ketua MPR Amien Rais telah menerapkan politik kekuasaan dengan mendiskreditkan lawan politik dan membela kelompok politiknya. Menurut Azyumardi, sikap seperti itu, menurutnya, tidak seharusnya dilakukan di kantor pemerintah.
Dalam pernyataan lainnya Azyumardi mengatakan bahwa dalam pengajian, tidak boleh ada pernyataan politik kekuasaan yang bersifat menyerang dan memicu perpecahan. Menurut Azyumardi, pernyataan mengenai politik yang boleh disampaikan adalah etika berpolitik yang baik, santun, dan menyatukan umat.