Ketiga, Saudara Hermansyah bagi saya leih dari sekedar sahabat.Beliau adalah teman seperjuangan yang saya segani dan hormati. Beliau adalah alumni ITB yang saya banggakan. Beliau bukan cuma memberikan pengetahuan mahal bagi kami, tetapi juga memberikan keterampilan, waktu dan tenaganya dalam mendukung perjuangan umat khususnya di bidang telematika dan perkembangan ekonomi kerakyatan dan keumatan.
Keempat, dari sisi media, para jurnalis banyak terbantu dari keahlian beliau di bidang telematika, khususnya dalam perkembangan dakwah sosial di lingkungan GNPF. Lebih dari itu, pengetahuan dan keterampilan beliau sangat mahal ketika memberikan masukan seputar kasus chat pribadi yang menimpa Habib Rizieq Shihab. Beliau pernah bertanya saat diminta menjadi saksi ahli dalam kasus Habib Rizieq Shihab oleh penasehat hukum Firza Husein. karena masalah ini menjadi besar dan apa yang menimpa saudara Hermansyah sangat sensitif terutama terkait isu chat Habib Rizieq dan Firza.
Kelima, Saya memberikan keterangan bahwa pada Ahad, 9 Juli 2017, saya telah mengunjungi Hermansyah di rumah sakit Hermina Depok sebelum dipindahkan ke RSPAD Gatot Subroto, dalam kondisi tidak sadar saya tidak bisa bertanya dan menggali informasi lebih jauh, satu-satunya saksi kunsi adalah istri beliau yang tidak bisa berbahasa In donesia dan masih dalam kondisi syok.