Kuwait dan Filipina menandatangani sebuah perjanjian pada hari Jumat yang mengakhiri perselisihan tentang perlakuan terhadap pekerja rumah tangga Filipina.
Nota kesepahaman itu muncul hampir dua minggu setelah Presiden Filipina Rodrigo Duterte melarang penempatan pekerja Filipina ke Kuwait setelah mayat pekerja Filipina berusia 29 tahun, Joanna Demafelis, ditemukan dalam lemari pendingin di sebuah apartemen yang ditinggalkan di Kuwait pada Februari.
Di bawah perjanjian baru, para pejabat akan membuat hotline dan unit polisi khusus untuk membantu orang-orang Filipina yang tertekan di Kuwait. Para pekerja juga harus diberi makanan yang layak dan akan diizinkan untuk menyimpan paspor dan ponsel mereka di Kedutaan Besar Filipina daripada menyerahkannya kepada majikan di Kuwait.