Tuan Guru DR KH Zainul Majdi dengan masa depan yang panjang
Oleh: Dahlan Iskan
Inilah Gubernur yang berani mengkritik pers secara terbuka di acara puncak Hari Pers Nasional (HPN). Di depan hampir semua tokoh pers se-Indonesia, dan di depan Presiden Jokowi, di Lombok tanggal 09 Februari 2016
Inilah Gubernur yang kalau mengkritik tidak membuat sasarannya terluka, bahkan tertawa-tawa saking mengenanya dan lucunya. "Yang akan saya ceritakan ini tidak terjadi di Indonesia," kata sang Gubernur
"Ini di Mesir"
Sang Gubernur memang pernah bertahun-tahun belajar di Mesir setelah menyelesaikan studynya di pesantren Gontor. Di Universitas paling hebat disana 'Al Azhar', bukan hanya paling hebat, tapi juga salah satu yang tertua di dunia. Dari Al Azhar pula sang Gubernur meraih gelar Doktor untuk ilmu yang sangat sulit 'Tafsir Al Qur'an'. Inilah satu-satunya kepala pemerintahan di Indonesia yang hafal Al Qur'an, dengan artinya, dengan maknanya, dan dengan tafsirnya
Mesir memang mirip dengan Indonesia. Dibidang politik dan persnya. Pernah lama diperintah secara otoriter. Lalu terjadi reformasi. Bedanya: Demokrasi di Indonesia mengarah ke berhasil. Di Mesir masih sulit ditafsirkan
"Di zaman otoriter dulu" ujar sang Gubernur di depan peserta puncak peringatan Hari Pers Nasional itu,
"Tidak ada orang yang percaya berita koran"
Gubernur sepertinya ingin mengingatkan berita koran di Indonesia pada zaman Presiden Soeharto. Sama, tidak bisa dipercaya. Semua berita harus sesuai dengan kehendak penguasa
"Satu-satunya berita yang masih bisa dipercaya hanyalah berita yang dimuat di halaman 10," ujarnya. Di halaman 10 itulah, kata dia, dimuat Iklan Dukacita. Gerrr...!!!
Semua hadirin tertawa termasuk Presiden Jokowi, tepuk tangan pun membahana. Bagaimana setelah reformasi, ketika pers menjadi terlalu bebas? "Masyarakat Mesir malah lebih tidak percaya," katanya
"Semua berita memihak," tambahnya
"Halaman 10 pun tidak lagi dipercaya," guraunya
Meski hadirin terbahak lebih lebar, sang Gubernur masih perlu klarifikasi. "Ini bukan di Indonesia lho, ini di Mesir," katanya. Hadirin pun kian terpingkal-pingkal. Semua mahfum.