"Korut ingin mengadakan perundingan satu lawan satu dengan Washington Presiden Trump adalah semua tentang berbisnis sehingga rezim tampaknya bertujuan untuk memaksimalkan kapasitas tawar menawar untuk menjamin stabilitas rezim dan berbagai tuntutan lainnya melalui perundingan," Kim Hyung Jun, Profesor Politik di Myongji University mengatakan kepada YTN.
Pada hari Kamis, media Rusia melaporkan bahwa Pyongyang menyatakan keinginannya untuk berbicara dengan A.S. untuk menjamin keamanan rezim tersebut.
Menteri luar negeri Moskow dikatakan telah menyampaikan pesan ini ke Washington dalam pertemuannya dengan Sekretaris Negara AS Rex Tillerson, Guardian melaporkan.
Sementara itu, Washington mempertahankannya tidak akan pernah menerima Korea Utara sebagai tenaga nuklir. Ini juga menolak kesepakatan pembekuan untuk pembekuan yang diajukan oleh Beijing dan Moskow, di mana Korea Utara akan menghentikan program nuklirnya dengan imbalan pembekalan latihan militer gabungan antara A.S. dan Korea Selatan.