Tampang

Di Mana Kesalahan Jenderal Gatot Nurmantyo Saat Tampil di Rosi?

8 Mei 2017 15:45 wib. 4.774
0 0
Gatot Nurmantyo Sumber Kompas.com

Jika klaim sebagai pemilik sah dari NKRI ini terus menerus dikobarkan oleh satu pihak, maka potensi terjadinya people power yang berujung pada chaos akan semakin sulit dihindari. Jika chaos sampai terjadi, tidak ada satu pun pihak yang keluar sebagai pemenangnya. “Menang jadi arang, kalah jadi abu”, begitu kata pepatah.

Pertanyaannya, siapa yang akan menjadi arang dan siapa yang bakal menjadi abu? Dalam situasi tegang seperti ini, masing-masing kelompok sudah mendata identitas lawan-lawannya. Kalau pergantian kekuasaan berjalan secara normal. Hukuman hanya akan dijatuhkan kepada pentolannya saja. Tetapi, kalau pergantian kekuasaan itu terjadi setelah terjadinya guncangan besar, maka hukuman bukan hanya dijatuhkan kepada lokomotif penggeraknya saja, tetapi juga dengan gerbong-gerbong yang berada di belakangnya.

Hukuman bagi lokomotf beserta gerbong-gerbongnya itu sangat wajar dan terjadi di mana pun dan kapan pun.Hukuman ini dijatuhkan demi menjaga stabilitas negara.  Sebab tanpa menjatuhkan hukuman, stablitas negara akan sulit dicapai. Inilah yang terjadi di Indonesia pasca G30. Demikian juga dengan di Jerman, di mana pemerintah Jerman menjatuhkan hukuman terhadap warganya yang terkait dengan Nazi.

Situasi yang berjalan kearah konflik horisontal inilah yang berkali-kali berupaya diredam oleh Gatot. Demikian juga saat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Rosi Silalahi. Gatot berulang kali menegaskan jika aksi unjuk rasa yang berlangsung sejak Oktober 2016 berlangsung damai.

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Hijab Voal Kekinian dari Hijab.id
0 Suka, 0 Komentar, 14 Jan 2019

POLLING

Apakah Aturan Pemilu Perlu Direvisi?