Selain itu, DPN juga diharapkan dapat mempercepat modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) serta meningkatkan kesiapsiagaan nasional dalam menghadapi berbagai potensi ancaman, termasuk ancaman hibrida seperti serangan siber dan disinformasi.
Pembentukan Dewan Pertahanan Nasional menandai langkah maju dalam memperkuat sistem pertahanan negara. Dengan dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, DPN diharapkan dapat menjadi pusat koordinasi strategis dalam merumuskan kebijakan pertahanan nasional yang lebih kuat dan adaptif terhadap perubahan zaman.
Keberadaan DPN menjadi bukti bahwa pemerintah serius dalam memperkuat pertahanan negara, sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2002. Dengan strategi yang tepat dan sinergi antar-lembaga, Indonesia diharapkan mampu menghadapi tantangan keamanan global dan menjaga kedaulatan bangsa di masa depan.