Di negeri berpenduduk banyak dan berpendidikan rendah, maka para bangsat dengan mudahnya berkuasa, mengatur kebijakan dengan kekuatan uang dan iming-iming untuk berkuasa.
Pada jaman penjajahan, para pribumi mudah sekali berbelok menjadi pengkhianat jika diberi uang. Centeng-centeng yang bermuka seram pun menjadi lemah lembut dengan tutur kata sopan, sambil tunduk-tunduk menjaga agar terlihat lebih rendah dari pemberi uang.
Partai yang berkuasa dengan mudahnya memberi iming-iming kekuasaan kepada partai lain agar ikutan berkuasa dengan beberapa syarat yang harus dipenuhi. Partaipun seperti centeng-centeng yang siap menjaga dan menghancurkan siapapun yang berani mengganggu majikannya.