Kontroversi ini terus berlanjut sampai pada sore hari tanggal 20 September 2010. Ketika itu, Densus 88 menggerebek dan menangkap pelaku perampokan CIMB Medan yang ternyata tergabung dalam kelompok jaringan teroris Aceh.
Ketika itu, Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri menegaskan jika kasus perampokan Bank CIMB Niaga Medan bukan hanya kejahatan kriminal biasa, melainkan terkait dalam kasus terorisme.
"Para pelaku perampokan itu mencari dana dengan tujuan untuk membantu kegiatan terorisme," kata Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri kepada wartawan di Mapolda Sumut di Medan pada malam hari setelah penggerebekan berlangsung (Antaranews.com)
Penegasan Kapolri ini dikuatkan dengan terjadinya penyerangan bersenjata atas Mapolsek Hamparan Perak, Deli Serdang pada 22 September 2010. Dalam penyerangan yang terjadi pada sekitar pukul 00.30 tersebut tiga anggota kepolisian tewas.