Tampang

Algoritma Bikin Terjebak dalam Gelembung, Media Sosial Memperparah Polarisasi Politik!

15 Mei 2025 19:52 wib. 6
0 0
ilustrasi pengguna media sosial yang terjebak dalam ruang gema informasi politik
Sumber foto: Google

“Fenomena echo chamber dan filter bubble mempersempit diskursus demokratis. Akhirnya, publik makin terbelah dan sulit saling memahami,” kata Bayu Hidayat, pakar komunikasi digital dari Universitas Indonesia.

Konten Emosional Lebih Diunggulkan
Platform media sosial secara algoritmik mempromosikan konten yang memicu emosi—baik kemarahan, kekaguman, maupun ketakutan. Pola ini secara tidak langsung mendukung polarisasi karena memperkuat reaksi emosional terhadap isu-isu sensitif, seperti agama dan politik.

Manipulasi Opini Lewat Bot dan Microtargeting
Lebih parah lagi, algoritma bisa dimanfaatkan oleh pihak-pihak tertentu untuk menyebar disinformasi dan manipulasi opini secara masif. Dengan bantuan bot, iklan politik bertarget, dan strategi konten yang sistematis, ruang digital bisa menjadi senjata politik yang ampuh—namun berbahaya.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?