Aktivisme adalah sebuah gerakan atau tindakan untuk memperjuangkan suatu perubahan dalam masyarakat atau sistem tertentu. Dalam era digital seperti sekarang, aktivisme telah mengalami perkembangan yang signifikan. Berbagai platform media sosial memungkinkan para aktivis untuk menyuarakan pendapat mereka, menggalang dukungan, dan memberikan tekanan kepada pihak-pihak yang berwenang. Dalam tulisan ini, kita akan membahas strategi efektif untuk memperjuangkan keadilan sosial di era digital, dengan menggunakan tagar (hashtag) sebagai salah satu alat utama dalam aktivisme online.
Aktivisme di era digital memiliki ciri khas yang berbeda dengan aktivisme konvensional. Jika sebelumnya para aktivis harus melakukan demonstrasi atau kampanye luar ruang untuk menyuarakan pemikiran mereka, kini mereka dapat melakukannya dengan hanya menggunakan gawai mereka. Dengan adanya media sosial, para aktivis dapat dengan mudah menyebarkan pesan mereka ke seluruh dunia dengan cepat dan efisien. Hal ini memungkinkan para aktivis untuk menggalang dukungan yang lebih luas dan memperoleh perhatian dari banyak pihak.
Strategi pertama untuk memperjuangkan keadilan sosial di era digital adalah dengan memanfaatkan tagar. Tagar merupakan salah satu alat yang sangat efektif dalam menyebarkan pesan dan menggalang dukungan. Dengan menciptakan tagar yang unik dan mudah diingat, para aktivis dapat membuat pesan mereka menjadi viral di media sosial. Sebagai contoh, tagar BlackLivesMatter telah menjadi simbol perlawanan terhadap rasisme dan telah sukses menggalang dukungan dari berbagai kalangan. Dengan menggunakan tagar, pesan aktivis dapat tersebar dengan cepat dan mencapai target audiens dengan lebih efektif.