Selain tagar, strategi kedua adalah memanfaatkan konten visual yang menarik perhatian. Dalam era digital yang dipenuhi dengan informasi dan konten yang bersaing, para aktivis perlu menciptakan konten visual yang menonjol dan dapat memikat perhatian para pengguna media sosial. Video, gambar, dan infografis dapat menjadi alat yang sangat efektif dalam menyebarkan pesan aktivis. Dengan memanfaatkan konten visual yang berkualitas, aktivis dapat meningkatkan kemungkinan pesan mereka untuk tersebar luas di media sosial.
Strategi ketiga adalah menggandeng tokoh-tokoh influencer atau selebriti untuk mendukung tujuan aktivisme. Tokoh-tokoh publik yang memiliki banyak pengikut di media sosial dapat memberikan dampak yang signifikan dalam menyuarakan pesan aktivis. Dukungan dari tokoh-tokoh influencer dapat membantu pesan aktivis untuk mencapai audiens yang lebih luas dan mendapatkan perhatian yang lebih besar. Dengan mendapatkan dukungan dari tokoh-tokoh yang berpengaruh, para aktivis dapat memperkuat kampanye mereka dan meningkatkan efektivitas pesan mereka.
Strategi keempat adalah mengadakan kampanye online yang interaktif. Dalam era digital, para aktivis dapat memanfaatkan berbagai fitur interaktif di media sosial untuk melibatkan para pengguna. Misalnya, mereka dapat mengadakan polling, kuis, atau tantangan yang dapat membuat pesan mereka lebih menarik dan dapat mengundang partisipasi dari masyarakat. Dengan mengadakan kampanye online yang interaktif, aktivis dapat menciptakan keterlibatan yang lebih dalam dari para pengguna media sosial dan memperbesar dampak dari pesan mereka.