Sektor perhotelan dan restoran merupakan bagian vital dari perekonomian nasional. Kehilangan lapangan kerja di sektor ini akan berimbas pada ekonomi masyarakat secara keseluruhan. Banyak pekerja di sektor ini adalah pencari nafkah utama bagi keluarga mereka. Dengan ancaman PHK yang semakin meningkat, banyak keluarga kini mengalami ketidakpastian tentang masa depan mereka. Sekali lagi, kebijakan efisiensi anggaran terlihat memberikan tekanan yang tak tertahankan bagi pengelola hotel dan restoran.
Tak hanya industri hotel dan restoran, sektor pariwisata dan properti juga merasakan dampak yang sama. Pengunjung yang berkurang juga mengakibatkan penurunan peminat terhadap investasi properti yang terkait dengan pariwisata. Investor mulai menunjukkan ketidakpastian untuk berinvestasi di sektor-sektor yang terdampak berat ini. Dalam jangka panjang, situasi ini berpotensi menurunkan kualitas pelayanan serta fasilitas yang ditawarkan, sehingga menurunkan daya saing di pasar global.
Ancaman PHK hotel dan restoran ini bukan tanpa alasan. Sebagian besar pengelola merasa tertekan untuk menyesuaikan diri dengan kondisi yang terus berubah. Mereka dituntut untuk lebih efisien dalam pengelolaan biaya, namun di sisi lain harus tetap menjaga kualitas layanan agar tidak kehilangan pelanggan yang tersisa. Kombinasi dari tantangan ini membuat banyak pengelola terpaksa mengambil langkah-langkah drastis, termasuk PHK.