Aspek lain yang tidak kalah penting adalah bagaimana sikap agresif bisa menjadi pemicu pria untuk menjauh. Sikap terlalu agresif dalam mendekati pria atau terlalu mengontrol hubungan dapat membuat pria merasa tidak nyaman. Mereka lebih menghargai pendekatan yang alami dan saling memberi ruang, dengan cara ini hubungan bisa berlangsung lebih harmonis. Kepercayaan diri, ketika dikombinasikan dengan kelembutan, menjadi kualitas yang jauh lebih menarik.
Membahas mantan terlalu sering juga bisa menjadi bumerang. Meskipun normal untuk membicarakan masa lalu, berbicara tentang mantan secara berlebihan bisa membuat pria merasa bahwa Anda belum sepenuhnya move on. Ini dapat menciptakan perasaan tidak dihargai serta enggan untuk melanjutkan hubungan. Wanita sebaiknya menjaga pembicaraan agar lebih fokus pada masa kini dan hubungan yang sedang berjalan.
Perilaku layaknya seorang diva, seperti menuntut perhatian berlebihan atau ingin selalu dilayani, biasanya juga menjadi penghalang. Pria mendambakan wanita yang tidak egois dan dapat berbagi perhatian secara seimbang dalam suatu hubungan. Senantiasa memberikan timbal balik yang seimbang menjadi nilai tambah di mata pria.
Tidak hanya itu, kebiasaan terlalu sering memantau media sosial selama berkumpul dengan pasangan bisa menciptakan jarak emosional. Keberadaan ponsel yang terus-menerus dialihkan alih-alih memberikan perhatian penuh dapat membuat pria merasa diabaikan. Waktu berkualitas bersama lebih berharga daripada interaksi di dunia maya.
Kemudian, pria menghargai wanita yang antusias dalam mencoba hal baru. Wanita yang tampak terjebak dalam zona nyaman dan tidak mau bereksperimen dapat dianggap monoton. Memiliki sifat dinamis dan rasa ingin tahu adalah kualitas yang disukai banyak pria dalam diri seorang wanita.