3. Pikirkan apa yang tidak bisa kamu toleransi dari mereka
Tidak ada yang mau dibandingkan, tapi kamu harus melakukannya, apalagi terkait hal-hal yang tidak bisa kamu toleransi dan bersifat prinsip. Jika keyakinan akan suatu hal yang sepele saja sering tidak cocok, sulit menyatukan pikiran ke depannya, apalagi akan ada lebih banyak ujian setelah pernikahan.
4. Bagaimana perasaanmu kepada mereka berdua?
Pertimbangkan pula seberapa suka kamu dengan masing-masing dari mereka berdua? Tanyakan pada hatimu, kamu lebih condong pada yang mana? Seringkali kata hati juga memegang peranan penting untuk menentukan pilihan dibandingkan jika kamu pikirkan secara logika. Jika masih sulit, berdoalah pada Tuhan agar diberikan petunjuk-Nya.
5. Adakah kebiasan buruk yang mengkhawatirkan?
Perhatikan pula apakah ia memiliki kebiasaan atau kecenderungan yang mengkhawatirkan dan membuatmu meragukannya menjadi pasangan yang baik? Misalnya ia temperamental, suka menyimpan dendam, terlalu memaksa ingin melakukan kontak fisik, mudah berkata kasar, mengumpat atau bahkan membicarakan keburukan orang lain padahal baru saja ia berbaik-baik sikap pada orang tersebut.