Hanya karena cinta
Cinta itu buta dan terkadang mengaburkan objektivitasmu dalam menilai sesuatu, termasuk memutuskan untuk menikah. Terkadang labil tidaknya kondisi psikologis dan emosional seseorang juga penting untuk mencegah penyesalan karena buru-buru menikah. Pernikahan tidak melulu tentang mesra-mesraan, tertawa, indah dan bahagia selamanya, tapi ada pertengkaran, penyesuaian diri, berkompromi, masalah finansial, berkorban untuk kepentingan bersama dan menekan ego masing-masing. Jadi alangkah baiknya tidak buru-buru menikah ketika kondisi kejiwaanmu masih labil.
Menikah sebaiknya dijalani saat kamu dan pasangan siap. Bagaimana pun kamu akan menjalani hubungan jangka panjang yang tidak main-main, jadi pikirkan dengan baik sebelum memutuskan menikah. Buru-buru tidak selalu memberi hasil yang baik.