Tampang

Tragedi di Great Barrier Reef: Mengapa Karang Semakin Mati dan Sulit Diselamatkan?

27 Jan 2025 14:55 wib. 32
0 0
Tragedi di Great Barrier Reef: Mengapa Karang Semakin Mati dan Sulit Diselamatkan?
Sumber foto: iStock

Tampang.com | Perubahan iklim semakin memperlihatkan dampak buruknya terhadap lingkungan global. Salah satu korbannya adalah Great Barrier Reef di Australia, salah satu keajaiban alam dunia. Terumbu karang raksasa ini kini berada dalam kondisi kritis, dengan laporan yang menunjukkan lebih dari 40% karangnya telah mati.

Pada awal tahun 2024, sebuah penelitian yang dilakukan di Pulau One Tree, bagian selatan Great Barrier Reef, melacak kondisi 462 koloni karang. Hasilnya mengungkapkan situasi yang mengkhawatirkan.

Saat penelitian dimulai pada bulan Juli, 92 koloni karang berhasil bertahan dari pemutihan. Namun, ketika penelitian selesai, jumlah karang yang mati meningkat drastis menjadi 193, sementara 113 koloni lainnya menunjukkan tanda-tanda pemutihan.

Penelitian yang Mengungkap Fakta Mengerikan

Maria Byrne, seorang ahli biologi kelautan dari Universitas Sydney sekaligus penulis utama penelitian ini, mengaku sangat terpukul dengan hasil temuan tersebut. Byrne dan timnya mencatat suhu air, merekam video, serta melakukan pengamatan langsung terhadap 12 jenis karang yang berbeda. Salah satu temuan mereka adalah genus Goniopora, yang mengalami pemutihan parah dan terinfeksi penyakit mematikan bernama pita hitam, yang dikenal sebagai penyakit pemakan daging.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?