Selanjutnya, proses pembentukan tulang juga menjadi faktor penting yang membuat tulang menjadi sangat kuat. Proses ini dikenal sebagai osteogenesis, di mana sel-sel tulang menghasilkan matriks mineral yang memberikan kekuatan dan keteraturan pada struktur tulang. Sel-sel osteoblas berperan untuk membangun tulang baru, sementara osteoklas membantu dalam proses penguraian tulang yang tidak diperlukan. Proses inilah yang membuat tulang kita terus memperbaiki dan memperkuat dirinya dari waktu ke waktu. Dengan adanya kemampuan regeneratif tersebut, tulang memiliki keunggulan yang tidak dimiliki beton.
Mineralisasi tulang adalah proses yang sangat penting dalam memberikan kekuatan pada tulang. Kalsium dan fosfat membantu dalam menguatkan struktur tulang, menjadikannya lebih tahan lama. Tulang yang terpapar gaya mekanis juga mengalami peningkatan kepadatan mineral. Ini adalah salah satu alasan mengapa pengangkatan beban secara teratur dapat membuat tulang lebih kuat seiring bertambahnya usia. Dalam hal ini, kemampuan tulang untuk beradaptasi dan memperkuat dirinya sendiri mengalahkan kekuatan statis dari beton yang tidak berubah.
Struktur tulang juga memainkan peran penting dalam kekuatannya. Tulang memiliki bentuk yang tidak hanya padat, tetapi juga berjaring. Struktur ini menciptakan berbagai titik yang dapat mendistribusikan tekanan dengan baik, sehingga mengurangi risiko patah. Ketika beban dikenakan, struktur berjaring ini memungkinkan tulang untuk lebih efektif dalam mengatasi stres dan meningkatkan daya tahannya. Berbeda dengan beton yang cenderung retak jika terkena beban berlebih, tulang dapat menyesuaikan diri dengan kondisi yang berubah.