Kualitas pendidikan di Finlandia memang sudah tidak diragukan lagi. Negara ini telah terbukti melahirkan generasi-generasi cerdas yang mampu bersaing di tingkat global. Hal ini menarik minat negara-negara lain untuk mengetahui apa rahasia di balik kesuksesan sistem pendidikan Finlandia. Berikut ini adalah sepuluh alasan mengapa sistem pendidikan di Finlandia dianggap sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
1. Guru-guru Berpendidikan Tinggi
Guru di Finlandia diwajibkan untuk memiliki gelar master, termasuk ilmu pedagogis. Profesi guru di negara tersebut juga digaji besar. Hal ini menandakan tingginya penghargaan terhadap guru di Finlandia. Tidak hanya itu, sistem pendidikan di sana membantu para guru untuk mendidik murid berdasarkan sistem kepercayaan, bukan kontrol.
Gelar master bagi setiap guru di Finlandia menunjukkan komitmen mereka dalam memberikan pendidikan berkualitas. Hal ini juga mendorong semangat para siswa dalam belajar.
2. Kultur Kerja Sama
Di Finlandia, para siswa tidak diajari untuk bersaing menjadi nomor satu dan berlomba-lomba meraih nilai tinggi di kelas. Sistem pendidikan di sana lebih menekankan kerja sama daripada persaingan. Konsep ini membangun suasana belajar yang kooperatif dan mendukung antara siswa, serta mendorong pertumbuhan pribadi yang sehat.
Kultur kerja sama ini bisa menjadi model yang baik bagi negara-negara lain dalam mengembangkan pendidikan yang inklusif dan berbasis kesejahteraan sosial.
3. Tidak Ada Ujian Nasional
Berbeda dengan negara-negara lain yang memiliki ujian nasional, Finlandia tidak menerapkan hal serupa. Mereka menyadari bahwa setiap anak memiliki keunikan dan kecerdasannya masing-masing. Kementerian Pendidikan setempat membantu menilai keseluruhan perkembangan siswa dengan mengambil sampel kelompok dari berbagai sekolah.
Pendekatan ini menekankan pentingnya pengenalan terhadap keunikan dan kemampuan setiap siswa. Hal ini tentu saja memberikan ruang bagi pengembangan potensi masing-masing siswa.
4. Fokus pada Pengembangan Komprehensif
Finlandia tidak terpaku pada prestasi akademik semata. Mereka juga memberikan perhatian pada aspek-aspek non-akademik seperti kesehatan dan kesejahteraan siswa. Hal ini tercermin dalam kebijakan pemberian makanan sekolah gratis, kemudahan akses pelayanan kesehatan, konseling psikologi, dan bimbingan individual.