Upaya untuk meningkatkan literasi pasar modal sejak usia dini juga sejalan dengan Visi Indonesia 2045 yang menekankan pentingnya kemandirian ekonomi. Dengan pemahaman yang baik tentang pasar modal, diharapkan generasi muda dapat menjadi bagian yang aktif dalam pengembangan perekonomian Indonesia. Mereka dapat memanfaatkan pasar modal sebagai salah satu sarana untuk meningkatkan investasi dalam negeri, yang pada akhirnya akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi.
Pada saat yang sama, upaya Sri Mulyani ini juga mendukung program pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air. Dengan memahami produk-produk keuangan, masyarakat diharapkan dapat menggunakan layanan keuangan seperti rekening bank, asuransi, dan investasi secara lebih efektif. Hal ini akan membantu masyarakat dalam mengelola keuangan mereka, serta ikut mendorong pertumbuhan sektor keuangan di Indonesia.
Meskipun ide untuk memulai edukasi pasar modal sejak sekolah dasar terdengar ambisius, namun jika diimplementasikan dengan baik, hal ini dapat memberikan dampak positif yang besar. Namun demikian, tentu diperlukan kerja sama antara pemerintah, dunia pendidikan, dan juga lembaga pasar modal untuk mewujudkannya. Selain itu, ketersediaan sumber daya yang memadai juga menjadi faktor kunci dalam mewujudkan tujuan ini.