Pembelajaran Edukatif: Aplikasi dan program yang dirancang khusus untuk pendidikan dapat membantu anak belajar huruf, angka, bentuk, atau bahkan keterampilan berpikir kritis. Konten ini bisa menjadi alat bantu belajar yang menarik jika dipilih dengan cermat.
Pengembangan Keterampilan: Beberapa game atau aplikasi interaktif dapat melatih koordinasi mata dan tangan, kemampuan memecahkan masalah, atau meningkatkan kreativitas.
Interaksi Sosial: Bagi anak yang lebih besar, screen time bisa menjadi sarana untuk berinteraksi dengan teman melalui game multipemain atau platform komunikasi yang diawasi.
Akses Informasi: Internet membuka gerbang informasi yang luas, memungkinkan anak untuk mengeksplorasi minat mereka dan belajar tentang dunia di luar lingkungan langsung.
Hiburan dan Relaksasi: Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga membutuhkan waktu untuk bersantai dan terhibur. Screen time yang wajar dapat menjadi salah satu bentuk relaksasi.
Risiko dan Dampak Negatif yang Perlu Diwaspadai
Di sisi lain, screen time berlebihan atau tidak terkelola membawa risiko signifikan:
Masalah Kesehatan Fisik: Terlalu banyak duduk di depan layar dapat berkontribusi pada gaya hidup sedentary (kurang gerak), risiko obesitas, masalah penglihatan (mata lelah), dan gangguan tidur akibat paparan cahaya biru.
Dampak pada Perkembangan Otak dan Kognitif: Paparan berlebihan pada usia sangat dini dapat memengaruhi perkembangan bahasa, rentang perhatian, dan kemampuan regulasi emosi. Konten yang cepat dan stimulatif dapat membuat anak kesulitan fokus pada aktivitas yang lebih lambat.
Keterlambatan Perkembangan Sosial-Emosional: Waktu yang dihabiskan di depan layar mengurangi kesempatan untuk interaksi tatap muka, bermain imajinatif, dan mengembangkan keterampilan sosial esensial seperti empati, negosiasi, dan membaca isyarat non-verbal.
Paparan Konten Tidak Sesuai Usia: Tanpa pengawasan ketat, anak dapat terpapar konten kekerasan, pornografi, atau materi lain yang tidak sesuai dengan usia dan dapat menimbulkan trauma atau kebingungan.