Risiko Adiksi: Sifat adiktif beberapa game atau platform media sosial dapat menyebabkan anak sulit lepas dari layar, memicu frustrasi, amukan, dan gangguan pada rutinitas harian.
Strategi Mengelola Screen Time dengan Cerdas
Alih-alih melarang total, pendekatan yang lebih realistis adalah mengelola screen time dengan cerdas:
- Prioritaskan Interaksi Tatap Muka: Pastikan ada banyak waktu untuk bermain aktif, membaca buku fisik, dan interaksi langsung dengan keluarga dan teman.
- Tetapkan Batasan yang Jelas: Buat aturan yang konsisten mengenai durasi dan waktu penggunaan perangkat. Gunakan timer jika perlu.
- Pilih Konten Berkualitas: Libatkan diri dalam memilih aplikasi, game, atau acara yang edukatif, sesuai usia, dan bebas dari iklan yang mengganggu.
- Dampingi dan Berinteraksi: Khususnya untuk anak kecil, duduklah bersama mereka saat menggunakan layar. Bicarakan tentang apa yang mereka lihat, ajukan pertanyaan, dan hubungkan konten dengan dunia nyata.
- Jadikan Zona Bebas Layar: Tentukan area atau waktu tertentu di rumah yang bebas layar, misalnya saat makan, di kamar tidur sebelum tidur, atau saat kumpul keluarga.
- Jadilah Contoh: Anak-anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitar mereka. Kurangi screen time pribadi saat bersama anak untuk menunjukkan kebiasaan yang sehat.
- Komunikasi Terbuka: Bicarakan dengan anak (sesuai usianya) tentang alasan di balik batasan screen time dan potensi risiko yang ada.
Pada akhirnya, screen time bukanlah musuh yang harus dihindari sepenuhnya, tetapi alat yang perlu dikelola dengan bijak.