Langkah pertama dalam revitalisasi pendidikan karakter adalah memasukkan pendidikan karakter ke dalam kurikulum pendidikan formal. Sekolah harus memperhatikan nilai-nilai karakter dalam setiap mata pelajaran, serta menyelaraskan program ekstrakurikuler yang dapat membentuk karakter siswa. Dengan demikian, siswa akan terbiasa untuk memiliki nilai-nilai kejujuran, disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian sosial sejak usia dini.
Selain itu, peran orang tua juga sangat penting dalam membangun karakter anak-anak. Orang tua perlu memberikan teladan yang baik dan mendukung perkembangan karakter anak melalui pengarahan, pembinaan, dan pendampingan yang positif. Keterlibatan orang tua secara aktif dalam pendidikan karakter anak juga akan membantu meningkatkan pemahaman dan penerapan nilai-nilai positif dalam kehidupan sehari-hari.
Tak hanya itu, revitalisasi pendidikan karakter juga harus melibatkan peran aktif dari lingkungan masyarakat. Melalui kegiatan ekstrakurikuler, kerja sama dengan lembaga sosial, maupun kegiatan-kegiatan keagamaan, generasi muda dapat belajar nilai-nilai karakter seperti rasa sosial, kepedulian terhadap sesama, dan semangat kebersamaan.