Korea Selatan merupakan salah satu negara maju dengan sistem pendidikan yang sangat baik. Namun, belakangan ini, terjadi kekurangan murid di sejumlah sekolah menengah di Korea Selatan. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah Korea Selatan telah memutuskan untuk mengimpor siswa dari empat negara termasuk Indonesia untuk mengisi bangku SMA kosong.
Salah satu contoh nyata dari rekrutmen murid ini adalah kisah Nuno, siswa asal Indonesia yang mendapat beasiswa dari Dinas Pendidikan Gyeongsangbuk-do untuk bersekolah di sekolah Menengah Meister Maritim Korea. Nuno merupakan salah satu dari banyak siswa asing yang dipilih untuk mengikuti program ini, menandakan bahwa Indonesia menjadi salah satu pilihan utama dalam rekrutmen ini.
Sebagian besar negara maju, termasuk Korea Selatan, menghadapi dilema penurunan jumlah kelahiran. Tingkat kelahiran di Korea Selatan yang terus menurun telah berdampak pula pada pendidikan di negara tersebut. Hal ini mengakibatkan adanya kekurangan murid di beberapa sekolah, terutama di kota-kota besar seperti Seoul dan Busan.
Adanya kekurangan murid ini tidak boleh dianggap sepele, karena hal ini dapat mengganggu sistem pendidikan di Korea Selatan. Kurangnya jumlah siswa berdampak pada berbagai aspek, seperti pengurangan pendapatan sekolah, pengurangan jumlah guru, pengurangan fasilitas pendidikan, dan berpotensi menurunkan kualitas pendidikan yang ditawarkan.