Profesi di bidang Bimbingan dan Konseling (BK) semakin mendapatkan sorotan sebagai salah satu karir yang paling relevan dan memiliki makna sosial yang mendalam di era modern. Di tengah kompleksitas kehidupan sosial dan tekanan akademik, kebutuhan akan tenaga ahli yang mampu membantu individu mencapai potensi optimal dan menyelesaikan masalah pribadi semakin mendesak. Profesi ini bukan hanya tentang "mengatasi kenakalan siswa," seperti stigma masa lalu, tetapi lebih kepada pengembangan pribadi holistik dan pencegahan masalah. Hal ini menjadikan lulusan Jurusan Bimbingan Konseling sangat dibutuhkan oleh berbagai institusi, baik pendidikan maupun non-pendidikan.
Lonjakan Permintaan Pasar: Kebutuhan Mendesak Guru BK Profesional
Menurut data terbaru dari berbagai instansi pendidikan dan kementerian terkait, terjadi lonjakan permintaan yang signifikan terhadap guru dan konselor BK profesional di seluruh Indonesia. Jurusan BK di Perguruan Tinggi, termasuk Ma'soem University, mengalami peningkatan pendaftar yang cukup besar—seperti yang terlihat dari peningkatan pendaftar di Ma'soem University tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya. Fenomena ini didorong oleh dua faktor utama: kebutuhan untuk mengisi kuota guru BK di sekolah yang masih kosong dan pengakuan akan pentingnya dukungan psikososial dalam lingkungan belajar yang sehat. Sekolah, mulai dari jenjang dasar hingga menengah, kini menyadari bahwa prestasi akademis sangat dipengaruhi oleh kesejahteraan emosional dan mental siswa.
