Tampang.com | Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dengan sistem zonasi kembali menjadi sorotan saat tahun ajaran baru mendekat. Sejumlah orang tua dan siswa mengeluhkan ketidakadilan yang timbul akibat penerapan zonasi yang dianggap kaku dan tidak mempertimbangkan kualitas pendidikan yang merata.
Masalah Klasik, Solusi Tak Kunjung Datang
Setiap tahun, protes soal sistem zonasi muncul dari berbagai daerah. Orang tua siswa merasa dipaksa memilih sekolah dekat rumah meski kualitasnya jauh di bawah harapan.
“Kami tinggal hanya 3 km dari sekolah favorit, tapi karena batas zonasi, anak saya tidak bisa masuk. Padahal dia punya prestasi akademik yang bagus,” kata Ratna, warga Bekasi.