Selanjutnya, penggunaan pupuk organik juga menjadi komponen penting dalam pertanian berkelanjutan. Dibandingkan dengan pupuk kimia, pupuk organik lebih ramah lingkungan dan membantu menyediakan nutrisi yang lebih seimbang bagi tanaman. Hal ini bisa merangsang aktivitas mikroorganisme dalam tanah, memelihara kelembaban tanah, dan mencegah degradasi lahan. Dengan menggunakan pupuk organik, akan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh penggunaan pupuk kimia terhadap lingkungan.
Selain itu, pertanian berkelanjutan juga mendorong penerapan teknik pertanian organik. Pertanian organik menghasilkan produk yang lebih sehat karena tidak menggunakan pestisida kimia, herbisida, dan pupuk sintetis. Dengan praktik pertanian ini, kualitas tanah dan air dapat terjaga karena tidak tercemar oleh bahan kimia yang berbahaya. Produk pertanian organik juga lebih bergizi dan aman bagi kesehatan manusia karena tidak mengandung residu kimia.
Manfaat pertanian berkelanjutan bagi lingkungan sangatlah besar. Praktik-praktik tersebut membantu dalam menjaga keberlanjutan ekosistem, menjaga keanekaragaman hayati tanah, meminimalisir erosi tanah, dan meresapkan air hujan ke dalam tanah. Teknik pertanian berkelanjutan juga dapat mengurangi emisi gas rumah kaca dan membantu dalam memerangi perubahan iklim. Lebih jauh lagi, pertanian berkelanjutan mampu menjaga kesuburan tanah, sehingga dapat dipastikan bahwa tanah tersebut akan tetap subur untuk dipertahankan dalam jangka panjang.
Dalam perkembangannya, praktik pertanian berkelanjutan juga dapat memberikan manfaat ekonomi yang signifikan. Dengan memiliki lahan pertanian yang sehat dan produktif, petani memiliki peluang untuk mendapatkan pendapatan yang berkelanjutan. Selain itu, praktik-praktik pertanian berkelanjutan juga bisa meningkatkan akses pasar bagi produk pertanian dengan label ramah lingkungan.
