Penjelasan mengenai penyimpangan sosial juga melibatkan analisis terhadap faktor-faktor penyebabnya. Secara umum, faktor-faktor tersebut dapat dibagi menjadi dua kategori besar, yaitu faktor internal individu dan faktor eksternal masyarakat. Faktor internal individu meliputi kondisi psikologis, keadaan emosional, dan kebutuhan akan penerimaan sosial. Di sisi lain, faktor eksternal masyarakat melibatkan pengaruh lingkungan, tekanan sosial, dan kondisi ekonomi. Penyimpangan sosial juga dapat dipahami melalui perspektif interaksionis simbolik yang menyoroti bagaimana individu memberikan makna terhadap perilaku menyimpang dan bagaimana hal tersebut mempengaruhi interaksi sosial.
Dalam masyarakat, penyimpangan sosial tidak selalu dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Beberapa teori sosiologi menekankan bahwa penyimpangan sosial dapat membuka ruang untuk perubahan sosial, serta memberikan pemahaman lebih dalam mengenai norma-norma yang berlaku. Dalam konteks inovasi sosial, penyimpangan sosial dapat menjadi sumber inovasi dan perubahan yang diperlukan dalam masyarakat. Namun, dampak dari penyimpangan sosial juga tak dapat diabaikan, terutama dalam hal kerusakan sosial, perasaan tidak aman, dan berkurangnya kepercayaan dalam masyarakat.