Pendorong Kemandirian Belajar
Kurikulum Merdeka menekankan pada pendorong kemandirian belajar siswa. Guru tidak hanya berperan sebagai penyampai informasi, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa untuk menemukan dan mengembangkan minat serta potensi mereka. Dengan pendekatan ini, diharapkan siswa menjadi lebih mandiri dalam belajar, mampu mengatur waktu dan strategi belajar yang sesuai, serta memiliki motivasi yang tinggi untuk terus belajar secara mandiri.
Pengayaan Kurikulum dengan Local Wisdom dan Kearifan Lokal
Salah satu keunggulan lain dari Kurikulum Merdeka adalah pengayaan dengan local wisdom dan kearifan lokal. Kurikulum ini memberikan ruang untuk pengakraban budaya lokal, tradisi, dan kearifan lokal dalam proses pembelajaran. Siswa dikenalkan dengan nilai-nilai tradisional yang ada di sekitar mereka, sehingga dapat lebih menghargai dan melestarikan budaya serta kearifan lokal.
Menata Ulang Tata Nilai dan Etika
Kurikulum Merdeka juga memiliki peran dalam menata ulang tata nilai dan etika di kalangan siswa. Di tengah pergolakan nilai-nilai global, kurikulum ini memberikan penekanan pada nilai-nilai luhur, integritas, serta etika dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini diharapkan mampu membentuk karakter siswa yang lebih kuat, bermoral, dan berkualitas.
Mendorong Kreativitas dan Inovasi
Kurikulum Merdeka memberikan ruang ekspresi bagi siswa dalam mengembangkan kreativitas dan inovasi. Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan mendukung, siswa diberi kebebasan untuk menciptakan, bereksperimen, dan mengemukakan ide-ide baru. Hal ini membantu mengasah kemampuan berpikir kritis, kreatif, dan inovatif bagi siswa, yang merupakan keterampilan penting di era globalisasi.