Berenang adalah aktivitas yang menyenangkan dan punya banyak manfaat bagi kesehatan. Tapi, bagi pemula, sensasi di dalam air sering kali bikin cemas. Tubuh terasa berat, gerakan jadi kaku, dan yang paling penting, kita jadi panik saat harus mengatur napas. Banyak orang berhenti belajar berenang bukan karena tidak bisa menggerakkan tangan atau kaki, melainkan karena mereka tidak tahu bagaimana cara bernapas yang benar di dalam air. Menguasai teknik pernapasan adalah fondasi terpenting sebelum mempelajari gaya berenang apa pun. Ini adalah kunci untuk bisa mengendalikan diri, merasa nyaman, dan akhirnya, menguasai air.
Mitos Umum Tentang Pernapasan di Dalam Air
Saat pertama kali masuk ke kolam, naluri kita adalah menahan napas. Kita berpikir, "Kalau saya tidak bernapas, air tidak akan masuk ke paru-paru." Ini adalah pemahaman yang keliru dan justru membuat kita cepat kehabisan napas. Menahan napas terlalu lama membuat tubuh kita tegang, jantung berdebar kencang, dan energi terkuras habis. Akibatnya, saat kepala diangkat ke permukaan, kita cenderung menarik napas dalam-dalam, membuat air ikut terhirup.
Pernapasan saat berenang itu berbeda dengan pernapasan di darat. Di darat, kita bisa bernapas kapan saja dan di mana saja. Di dalam air, ada waktu dan tempat khusus untuk menarik dan menghembuskan napas. Sederhananya, kita harus bernapas saat berada di permukaan dan menghembuskan napas saat berada di bawah air. Prinsip ini mungkin terdengar sepele, tapi menguasainya butuh latihan.
Latihan Dasar untuk Mengatur Napas
Sebelum langsung mencoba gaya berenang, ada beberapa latihan pernapasan dasar yang bisa dilakukan di kolam dangkal. Latihan-latihan ini bertujuan untuk membiasakan tubuh dan pikiran kita dengan ritme pernapasan di air.