Gaya Bebas (Freestyle): Ini adalah gaya yang paling sering diajarkan. Saat melakukan kayuhan tangan, kepala akan berputar ke samping, sejajar dengan lengan yang sedang diangkat. Ini adalah momen yang tepat untuk menarik napas. Lakukan dengan cepat dan efisien. Jangan angkat kepala terlalu tinggi, cukup miringkan saja. Setelah itu, hembuskan napas perlahan saat wajah kembali masuk ke dalam air.
Gaya Kupu-kupu (Butterfly): Gaya ini lebih menantang. Pernapasan dilakukan saat tubuh berada di puncak gelombang. Kepala diangkat ke depan dan ke atas untuk menarik napas pada saat yang sama saat tangan sedang berada di belakang. Setelah itu, hembuskan napas saat tubuh turun ke bawah air.
Gaya Dada (Breaststroke): Pernapasan dalam gaya ini lebih mudah. Saat tubuh menendang dan tangan mendorong ke depan, kepala diangkat ke depan untuk menarik napas. Kemudian, hembuskan napas saat kepala kembali masuk ke air dan tangan siap untuk kayuhan berikutnya.
Mengatasi Kepanikan dan Menemukan Ritme
Kepanikan adalah hal wajar, tapi bisa diatasi. Jika mulai merasa panik, jangan langsung berhenti. Berdiri tegak di kolam dangkal, ambil beberapa napas dalam-dalam, dan tenangkan diri. Ingat, air adalah teman kita.
Ritme adalah segalanya. Setelah tubuh terbiasa, pernapasan saat berenang akan terasa alami, seperti refleks. Latihan konsisten adalah kunci. Tidak perlu terburu-buru. Latihan 10-15 menit pernapasan dasar di setiap sesi berenang sudah cukup. Semakin sering dilakukan, pernapasan akan menjadi bagian tak terpisahkan dari gerakan berenang.