Peran Tan Malaka dalam sejarah Indonesia sangatlah signifikan. Ia pernah menjadi anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) dan juga terlibat dalam berbagai perjuangan politik, baik di dalam maupun di luar negeri. Pada tahun 1926, Tan Malaka menjadi salah satu tokoh utama dalam Sarekat Islam, organisasi pekerja yang menjadi cikal bakal lahirnya PKI. Namun, ia diasingkan oleh pemerintah kolonial Belanda karena aktivitas politiknya yang dianggap mengganggu stabilitas pemerintahan.
Selama masa pengasingannya, Tan Malaka belajar dan melakukan perjalanan ke berbagai negara, seperti Jerman, Tiongkok, dan Uni Soviet. Pengalamannya di luar negeri membuatnya semakin terinspirasi untuk memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Ia aktif dalam pergerakan internasional dan memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di hadapan dunia internasional.
Namun, peran Tan Malaka dalam sejarah Indonesia tidaklah terlepas dari kontroversi. Ia pernah menjadi tokoh utama dalam Persatuan Perjuangan (PP) yang dianggap sebagai gerakan separatis. Hal ini membuatnya diasingkan kembali oleh pemerintah Indonesia setelah proklamasi kemerdekaan. Namun, pada akhirnya Tan Malaka kembali ke tanah air dan tetap memperjuangkan kemerdekaan Indonesia melalui perjuangan politiknya.