Keenam, metode pembelajaran yang interaktif dan partisipatif juga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Metode ini mencakup diskusi kelompok, presentasi, dan debat yang mendorong siswa untuk berbicara di depan orang lain dan menyampaikan pendapat mereka. Pengalaman berbicara di depan umum dan berpartisipasi dalam diskusi ini membantu siswa merasa lebih percaya diri dalam menyampaikan pemikiran dan ide-ide mereka.
Ketujuh, pendidikan yang mengajarkan keterampilan hidup seperti pemecahan masalah, manajemen waktu, dan keterampilan komunikasi juga penting dalam mengembangkan rasa percaya diri. Ketika siswa memiliki keterampilan ini, mereka merasa lebih siap untuk menghadapi berbagai situasi dalam kehidupan sehari-hari dan lebih percaya diri dalam kemampuan mereka untuk mengatasi masalah.
Kedelapan, mentor atau pembimbing yang memberikan dukungan pribadi kepada siswa dapat memainkan peran besar dalam mengembangkan rasa percaya diri. Hubungan yang positif dengan seorang mentor dapat memberikan siswa rasa dukungan dan dorongan yang mereka butuhkan untuk mengatasi keraguan diri. Mentor juga dapat memberikan panduan dan saran yang berguna untuk membantu siswa mencapai tujuan mereka.
Kesembilan, pengakuan dan penghargaan atas prestasi siswa, baik itu dalam bentuk sertifikat, piala, atau hanya pujian lisan, dapat memberikan dorongan besar bagi rasa percaya diri mereka. Pengakuan ini menunjukkan kepada siswa bahwa usaha dan prestasi mereka dihargai, yang pada gilirannya mendorong mereka untuk terus berusaha dan percaya pada diri mereka sendiri.
Kesepuluh, pendidikan yang mendorong eksplorasi dan pembelajaran mandiri juga dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa. Ketika siswa diberikan kebebasan untuk mengeksplorasi topik yang mereka minati dan belajar dengan cara yang paling sesuai untuk mereka, mereka merasa lebih bertanggung jawab atas pembelajaran mereka sendiri. Ini membantu mereka merasa lebih berdaya dan yakin akan kemampuan mereka untuk belajar dan berkembang.
Kesebelas, pendidikan yang mempromosikan kolaborasi dan kerja tim membantu siswa mengembangkan keterampilan interpersonal dan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan orang lain. Melalui kerja tim, siswa belajar untuk menghargai kontribusi mereka sendiri dan orang lain, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri mereka dalam konteks sosial.