Kedua, kondisi segregasi memaksa orang Yahudi untuk berinovasi—bekerja di sektor yang ditinggalkan mayoritas masyarakat, seperti perdagangan, jasa keuangan, dan teknologi. Mereka menjadi pelopor di bidang usaha yang minim perhatian publik, tetapi memiliki potensi tinggi.
5. Kreativitas yang Memecah Tradisi
Burstein menambahkan faktor penting lain: kecenderungan skeptis terhadap norma sosial setempat. Dalam banyak kasus, Yahudi sebagai imigran atau minoritas tidak sepenuhnya mengikuti pola pikir lokal. Sebaliknya, mereka cenderung mencari solusi alternatif lewat riset atau inovasi.
Kreativitas semacam ini memunculkan penemuan baru—di bidang teknologi, sains, dan humaniora—yang kemudian memberi mereka keunggulan kompetitif. Individu seperti Einstein adalah contoh dari pemikiran non-konformis yang terlahir dari budaya semacam itu.