Tampang.com | Bencana megatsunami setinggi 200 meter yang melanda Greenland pada September 2023 memunculkan kebingungan di kalangan para ilmuwan. Peristiwa tersebut terjadi akibat tanah longsor yang mengakibatkan 25 juta meter kubik batu dan es jatuh dari lereng sepanjang 600-900 meter. Fenomena ini terungkap setahun kemudian melalui analisis citra satelit, di mana ditemukan empat longsor baru bersama dengan longsoran lainnya.
Kristian Svennevig dari Survei Geologi Denmark dan Greenland mengungkapkan ketidaktahuan yang meliputi banyak pihak terkait megatsunami ini. Dalam sebuah wawancara dengan IFL Science pada Sabtu, 4 Januari 2025, Svennevig menyatakan bahwa mereka awalnya menghadapi kebingungan dan minimnya pemahaman terhadap bencana megatsunami tersebut. Dia menjelaskan bahwa informasi terbatas yang berhasil mereka peroleh saat itu.
Para peneliti baru dapat mengetahui bahwa megatsunami tersebut terjadi karena adanya longsor. Namun, mereka akhirnya berhasil memecahkan teka-teki ini melalui upaya kolaboratif antarbidang ilmu dan internasional yang besar. Dalam sebuah makalah yang diterbitkan oleh tim Svennevig, disebutkan bahwa megatsunami tersebut terjadi selama seminggu setelah longsor dan memiliki arah tegak lurus dengan tsunami awal.