Faktor-faktor lain seperti perbedaan etnis, agama, dan gender juga berkontribusi pada ketidakmerataan pendidikan. Anak-anak dari minoritas etnis sering kali mengalami hambatan dalam mendapatkan akses ke pendidikan yang layak. Begitu pula dengan perempuan yang masih menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pendidikan setara dengan laki-laki. Semua ini menciptakan pola diskriminasi dalam pendidikan, yang pada akhirnya memperburuk kesenjangan sosial di Indonesia.
Dampak dari kesenjangan sosial terhadap pendidikan juga tidak hanya terbatas pada akses fisik ke sekolah. Kualitas pendidikan juga dipengaruhi oleh kesenjangan sosial. Sekolah-sekolah di daerah miskin sering kali mengalami kekurangan guru, fasilitas, dan kurikulum yang up to date. Sehingga, siswa-siswi di daerah tersebut tidak memperoleh pendidikan dengan standar yang seharusnya mereka dapatkan.
Pemerintah dan lembaga terkait memiliki tanggung jawab besar dalam mengatasi ketidakmerataan pendidikan akibat kesenjangan sosial. Berbagai program dan kebijakan telah diimplementasikan untuk mengurangi kesenjangan sosial di sektor pendidikan, seperti beasiswa untuk siswa dari keluarga miskin, peningkatan infrastruktur pendidikan di daerah terpencil, serta program pemenuhan guru di daerah yang kekurangan tenaga pengajar.