"Beberapa anak sepertinya menyerap faktor lingkungan di rumah, hal ini pada gilirannya mempengaruhi hubungan dengan guru. Bagi anak lain, kondisi di rumah tidak banyak berpengaruh pada hubungan mereka dengan guru," kata Hygen.
Penjelasannya mungkin sebagian genetik. Hygen, mempertimbangkan apakah faktor lingkungan tertentu mempengaruhi perkembangan sosial anak-anak secara berbeda tergantung pada jenis varian genetik apa yang dimiliki anak tersebut.
Hygen mengatakan bahwa para peneliti menemukan kaitan antara kerentanan anak terhadap faktor dan perbedaan gen yang mengatur bagaimana individu dipengaruhi oleh oksitosin. Perbedaan yang ditemukan oleh para peneliti terletak pada varian gen reseptor yang disebut OXTR, rs 53576. Anda dapat membaca lebih banyak tentang gen ini di https://www.snpedia.com/index.php/Rs53576
Oksitosin sangat dikenal, bahkan di luar lingkaran penelitian. Seringkali disebut "hormon cinta", karena dipicu saat kita bersama dengan seseorang yang kita cintai, seperti cinta romantis atau anak kita. Tapi tingkat oksitosin juga meningkat saat sebuah hubungan tampak dalam bahaya, jadi julukannya tidak sepenuhnya akurat.