Namun kemudian bertambah lagi sepanjang tiga meter dan menjadi punuk bertambah tiga meter dan punuk lagi," ungkapnya seperti dikutip dari The Guardian pada Jumat (3/1/2025). Kesaksiannya menunjukkan bahwa temuan ini memiliki potensi besar untuk memberikan pemahaman baru terkait dengan kehidupan purba dan kondisi lingkungan saat itu.
Dalam konteks ini, ahli mikropaleontologi dari Universitas Birmingham, Kirsty Edgar, menyatakan bahwa situs ini memberikan kesan yang kuat baginya. Baik dalam ukurannya maupun jejak-jejak yang ditemukan, situs ini membawa kita kembali ke masa lalu dan memberi gambaran bagaimana kehidupan makhluk besar berkeliaran dan melakukan kegiatannya. Komentar tersebut menunjukkan betapa berharganya temuan ini dalam memberikan gambaran tentang kehidupan di masa purba.
Setelah temuan awal, tim terdiri dari 100 ilmuwan, mahasiswa, dan sukarelawan melakukan penggalian selama pertengahan tahun lalu. Mereka melakukan berbagai metode penggalian seperti pembuatan cetakan plester untuk jejak, rekaman 20 ribu foto, dan pembuatan model 3D menggunakan drone untuk memetakan situs tersebut.
Upaya tersebut menunjukkan betapa pentingnya temuan ini bagi para ilmuwan dalam menggali pengetahuan baru terkait sejarah bumi dan perkembangan makhluk purba.
Jejak kaki yang ditemukan di situs ini terkait dengan temuan pada 1997 di area yang sama. Saat itu, penggalian mengungkapkan lebih dari 40 set jejak kaki, yang memberikan petunjuk lebih lanjut tentang keberagaman makhluk purba yang pernah hidup di masa lalu.