Dubes Siswo juga menambahkan bahwa jika siswa Australia menguasai Bahasa Indonesia dan siswa Indonesia menguasai Bahasa Inggris, maka hal tersebut akan memungkinkan terjadinya dialog yang terbuka untuk sama-sama membangun hubungan sosial, ekonomi, dan politik yang lebih baik di antara kedua negara. Indonesia adalah tetangga terdekat Australia, sehingga sangat penting untuk bisa saling menjaga hubungan baik di antara Australia dan Indonesia.
“75 tahun lalu Indonesia merupakan negara yang masih tertinggal, namun hari ini GDP Indonesia termasuk dalam sepuluh terbesar di dunia, sehingga masuk dalam keanggotaan G20. Indonesia akan menjadi semakin penting bagi Australia, dan begitu juga sebaliknya. Penguasaan Bahasa Indonesia akan memberikan nilai tambah bagi Australia untuk bisa mengenal Indonesia dan menavigasi abad Asia yang sebentar lagi akan datang,” ujar Siswo.
Atdikbud Mukhamad Najib juga menyampaikan bahwa acara Indonesia Day merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan minat dan permintaan terhadap Bahasa Indonesia di Australia. Menurut Najib, amanat undang-undang untuk meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia di tingkat internasional perlu didukung dengan promosi dan fasilitasi dari pihak pemerintah Indonesia. Atdikbud Najib menyebut komitmen pemerintah RI untuk melakukan promosi dan fasilitasi Bahasa Indonesia tidak perlu diragukan lagi.