Pembelajaran Berbasis Proyek (PBP) telah menjadi metode pembelajaran yang semakin populer di sekolah-sekolah di berbagai belahan dunia. Metode ini menempatkan siswa sebagai aktor utama dalam proses pembelajaran, dengan memberikan tugas proyek yang menuntut penerapan pengetahuan dalam situasi dunia nyata. Melalui PBP, siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga mengembangkan keterampilan praktis yang sangat berharga untuk persiapan mereka memasuki dunia kerja di masa depan.
Sekolah-siswi dari berbagai tingkatan, mulai dari SD hingga SMK, telah mulai menerapkan metode PBP dalam kurikulum mereka. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan praktis siswa di berbagai bidang, seperti keterampilan pemecahan masalah, kerja tim, kemampuan berkomunikasi, serta kreativitas.
Salah satu manfaat utama dari implementasi PBP di sekolah adalah penerapan pengetahuan dalam konteks nyata. Siswa tidak hanya belajar teori, tetapi juga memiliki kesempatan untuk menerapkan pengetahuan tersebut dalam proyek-proyek praktis. Misalnya, siswa dapat belajar mengenai energi terbarukan dalam pelajaran IPA dan kemudian diberikan proyek untuk merancang model rumah ramah lingkungan dengan menerapkan prinsip-prinsip energi terbarukan. Dengan demikian, siswa dapat mengalami sendiri bagaimana penerapan pengetahuan tersebut dalam kehidupan nyata, yang akan meningkatkan pemahaman mereka.