Tampang

Ilmuwan Beberkan Rahasia "Kutukan Firaun" yang Membunuh 20 Orang Saat Membuka Makam Tutankhamun

4 Mei 2024 14:57 wib. 724
0 0
pemakaman firaun Tutankhamun
Sumber foto: National Geographic

Para ilmuwan akhirnya menemukan jawaban teka-teki "kutukan Firaun" yang diduga telah menewaskan 20 orang saat membuka makam Tutankhamun di Mesir pada 1922. Tercatat dalam sejarah Mesir kuno, mereka yang mengganggu sisa-sisa mumi akan menderita kematian yang disebabkan oleh penyakit yang tidak dapat didiagnosis oleh dokter, seperti yang dilansir dari Ladbible.

Namun, dalam sebuah penelitian baru yang diterbitkan oleh Ross Fellowes di Jurnal Penjelajahan Ilmiah, telah ditemukan jawaban atas misteri yang mengelilingi peristiwa tragis itu. Peneliti meyakini bahwa kematian yang menimpa orang-orang yang membuka makam Tutankhamun diduga akibat keracunan radiasi dari unsur alam yang mengandung uranium dan limbah beracun.

Menurut peneliti, tingkat radiasi yang tinggi di dalam makam Tutankhamun membuat semua orang yang bersentuhan dengannya berisiko terkena penyakit radiasi dan kanker dalam dosis yang fatal. Bahkan, seorang arkeolog bernama Howard Carter, yang pertama kali memasuki makam tersebut pada tahun 1922, akhirnya meninggal akibat Limfoma Hodgkin, sebuah jenis kanker yang disebabkan oleh keracunan radiasi, 11 tahun setelah peristiwa pembukaan makam.

Selain Carter, Lord Carnarvon juga menjadi korban kutukan tersebut. Ia meninggal karena keracunan darah lima tahun setelah membuka makam Tutankhamun. Menurut Fellowes, "Populasi Mesir kontemporer dan kuno dicirikan oleh insiden kanker hematopoietik yang luar biasa tinggi, kanker tulang/darah/getah bening, dengan penyebab utama yang diketahui adalah paparan radiasi."

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Keunggulan Menggunakan Haji Plus
0 Suka, 0 Komentar, 12 Apr 2022

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.