Namun, tanpa kesabaran, keaktifan seorang guru juga akan sulit untuk membuahkan hasil yang optimal. Kesabaran memungkinkan seorang guru untuk tetap tenang dan tidak mudah putus asa ketika menghadapi tantangan dalam kelas. Siswa dengan tingkat pemahaman yang berbeda-beda, tingkat konsentrasi yang bervariasi, serta tingkat respon yang tidak selalu sesuai dengan harapan menjadi ujian kesabaran bagi seorang guru. Guru yang sabar akan mampu menghadapi berbagai hambatan tersebut dengan bijak, memberikan perhatian ekstra kepada siswa yang membutuhkan, dan tetap memberikan kesempatan bagi setiap siswa untuk berkembang.
Kesabaran seorang guru juga tercermin dalam kemampuannya untuk mendengarkan dan memahami setiap siswa. Dengan mendengarkan, seorang guru dapat mengetahui karakteristik, kebutuhan, dan keinginan siswa. Dari sini, seorang guru dapat menyesuaikan pendekatan pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan siswa, sehingga proses belajar dapat berjalan lebih efektif. Selain itu, kesabaran juga memungkinkan seorang guru untuk memberikan bimbingan terhadap siswa yang mengalami kesulitan tanpa menunjukkan sikap putus asa atau kecewa.
Dalam konteks ini, peran seorang guru yang aktif dan sabar menjadi krusial dalam membentuk lingkungan kelas yang kondusif untuk belajar. Minat siswa terhadap pelajaran dan proses pembelajaran yang positif akan tercermin dari sikap guru yang mampu menciptakan suasana kelas yang dinamis, bersemangat, serta penuh pengertian.