Terobosan Tiga Proyek Kolaborasi Lintas Negara dari GEEM 2025
Pertemuan GEEM 2025 tidak hanya sebatas diskusi, tetapi benar-benar menghasilkan aksi nyata yang progresif dan terukur. Tiga proyek kolaborasi lintas negara yang disepakati akan menjadi pilar penting. Mereka akan membentuk masa depan pendidikan kewirausahaan global dengan inovasi dan implementasi praktis. Mari kita telusuri setiap proyek tersebut, memahami potensi besar yang dibawanya bagi dunia pendidikan.
1. Riset Bersama: Menyusun Ulang Kerangka Pendidikan Kewirausahaan
Proyek riset kolaboratif ini menjadi salah satu inisiatif paling ambisius dari GEEM 2025. Tujuannya adalah menyusun ulang kerangka pendidikan kewirausahaan yang ada saat ini. Kita perlu memastikan kerangka tersebut tetap relevan dengan dinamika ekonomi dan sosial global. Perubahan cepat menuntut adaptasi kurikulum agar sesuai kebutuhan pasar kerja masa depan yang terus berkembang.
Tim riset ini terdiri dari akademisi dan praktisi berpengalaman dari enam negara berbeda. Mereka berasal dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Sri Lanka, dan Pakistan. Kolaborasi ini menunjukkan komitmen global untuk memajukan kualitas pendidikan kewirausahaan berdasarkan data dan bukti empiris. Riset ini diharapkan mampu menghasilkan rekomendasi kebijakan yang solid dan aplikatif.
- Proyek ini melibatkan akademisi dan praktisi dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Filipina, Sri Lanka, dan Pakistan.
- Tujuan spesifiknya adalah menyusun ulang kerangka pendidikan entrepreneurship agar lebih relevan dan adaptif terhadap perkembangan zaman serta tantangan global yang kompleks.
2. Program Pelatihan untuk Pelatih: Melahirkan Agen Perubahan Baru
Inisiatif kedua adalah program "Train for Trainers" (ToT) yang dirancang secara intensif dan berkesinambungan. Program ini fokus pada peningkatan kapasitas para pendidik di bidang kewirausahaan secara komprehensif. Melalui ini, kita berharap dapat mencetak generasi pelatih baru yang mumpuni dan siap mengajar. Pendidik adalah kunci utama dalam penyebaran literasi kewirausahaan yang efektif dan merata.
Program ToT ini akan melibatkan tiga negara sebagai pilot project: Pakistan, Sri Lanka, dan Indonesia. Para pendidik akan menerima pelatihan mendalam mengenai metodologi dan pedagogi kewirausahaan terkini. Tujuannya agar mereka mampu menularkan ilmu tersebut kepada lebih banyak orang. Ini akan menciptakan efek domino positif, mempercepat pertumbuhan ekosistem kewirausahaan di tingkat akar rumput.