Tampang

Es Laut Makin Menyusut! Bumi Menuju Pemanasan Global Tanpa Rem?

15 Mar 2025 20:58 wib. 47
0 0
Es Laut Makin Menyusut! Bumi Menuju Pemanasan Global Tanpa Rem?
Sumber foto: iStock

Suhu Bumi saat ini mengalami peningkatan yang signifikan, dan hal ini memberikan dampak yang sangat serius terhadap keberadaan es laut di seluruh dunia. Menurut data yang dirilis oleh layanan pemantauan perubahan iklim Copernicus dari Uni Eropa, es laut mencapai titik terendahnya pada bulan Februari 2025, jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Penurunan drastis ini tidak hanya menjadi indikasi bahwa kita sedang menghadapi masalah lingkungan yang mendesak, tetapi juga menjadi sinyal bahwa bencana ekologis besar mungkin sudah di depan mata.

Kehilangan es laut memiliki implikasi serius bagi ekosistem yang ada di sekitarnya. Komunitas manusia yang tinggal di daerah pesisir dan bergantung pada ekosistem laut untuk mata pencaharian mereka akan merasakan dampaknya. Selain itu, berkurangnya es laut sangat memengaruhi satwa liar, seperti beruang kutub dan walrus, yang bergantung pada es untuk berburu dan berkembang biak. Dengan semakin sedikitnya es, habitat mereka pun semakin menipis, memperburuk keadaan yang sudah kritis.

Dampak dari penurunan es laut juga berkontribusi pada percepatan pemanasan global. Es berfungsi sebagai pelindung bagi lautan, mencerminkan sebagian besar sinar matahari yang menghantam permukaannya. Ketika es mencair, lautan terbuka akan menyerap lebih banyak panas, yang berpotensi meningkatkan suhu permukaan laut dengan lebih cepat. Fenomena ini menciptakan lingkaran setan: semakin banyak es yang hilang, semakin cepat suhu Bumi meningkat.

Data menunjukkan bahwa suhu global terus mengalami kenaikan. Menjadi perhatian khusus bagi para ilmuwan, bulan Januari di tahun yang sama dicatat sebagai bulan paling hangat yang pernah tercatat. Ketika Februari tiba, suhu rata-rata juga tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Rata-rata suhu mencapai 1,59 derajat Celsius—angka ini sangat signifikan karena melebihi standar yang diusulkan dalam Perjanjian Paris, yakni batas maksimal 1,5 derajat Celsius untuk menghindari dampak perubahan iklim yang ekstrem. 

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Resep Paru Goreng Berlado
0 Suka, 0 Komentar, 6 Jan 2025

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?