Untuk mengatasi fase depresi dari culture shock, mahasiswa baru perlu menyadari bahwa perasaan ini adalah hal yang normal, dan merupakan bagian dari proses adaptasi yang umum dialami oleh orang-orang yang berpindah lingkungan. Selain itu, memiliki teman-teman atau mentor yang sudah lebih berpengalaman juga dapat membantu mahasiswa baru untuk melewati fase depresi ini. Membangun jaringan sosial yang positif dan mendukung juga penting untuk membantu mahasiswa baru merasa lebih nyaman di lingkungan barunya.
Selain itu, mahasiswa baru juga perlu aktif dalam mempelajari dan memahami budaya dan norma-norma sosial di lingkungan barunya. Memahami bahasa dan nilai-nilai budaya lokal dapat membantu mahasiswa baru untuk lebih cepat beradaptasi dan merasa lebih nyaman. Terlibat dalam kegiatan kampus dan organisasi mahasiswa juga dapat membantu mahasiswa baru merasa lebih terintegrasi dalam lingkungan barunya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa mengatasi culture shock memerlukan waktu dan kesabaran. Namun, dengan kesadaran akan fase-fase culture shock dan upaya aktif untuk beradaptasi, mahasiswa baru dapat mengurangi perasaan kebingungan dan tidak nyaman saat berada di lingkungan yang berbeda. Pentingnya dukungan sosial, pemahaman budaya, dan keterlibatan dalam kegiatan yang positif menjadi kunci utama dalam mengatasi culture shock bagi mahasiswa baru.